Selasa, 10 Maret 2009

Pemanis PARPOL dan CALEG (end)

Seperti apa yang telah disampaikan pada artikel sebelumnya banyak parpol yang mencoba untuk meraih simpati para pemilih yang kini sangat dimuliakan dan di agung-agungkan. Para parpol akan memulai acting-nya sehingga masyarakat hanyut dalam skenario yang telah diciptakan. Bagaimana kita sebagai rakyat atau pemilih yang cerdas dalam mensikapi scenario yang dibentuk secara perlahan tapi pasti ini.

Marilah kita melihat metode apa yang digunakan para parpol dalam kampanye terbukanya. Apakah dapat memberikan pendidikan politik yang baik bagi masyarakat? Bagaimana simpatisan partai dalam konfoi kendaraanya? Apa saja yang disajikan pada saat parpol melakukan kampanye terbuka? Apa visi dan misi parpol dalam membangun negeri ini? Bukti apa yang telah diberikan?

Mari kita memulai dari pertanyaan pertama dan sederhana. Apakahan parpol memberikan pedidikan politik yang baik bagi masyarakat?. Dari awal kita sudah dapat menilai parta mana yang saling menjatuhkan dan menjelekan atau lebih dikenal dengan istilah black campange (kampanye hitam), dimana parpo menyerang lawannya dengan menjelek-jelekan parpol lain atau membuat pencitraan buruk bagi parpol lain.

Bagaimana simpatisan partai dalam Konfoi kendaraan?

Disini kita juga dapat menilai apakah konfoi kendaraan yang dilakukan oleh simpatisan maupu kader itu melanggar aturan ( lalulintas), brutal, dan anarkis. Tidak jarang kita lihat ketika ada konfoi kendaraan membawa kayu dan mengayunkan tongkat bendera kesamping kanan dan kiri, seolah-olah akan memukul siapa saja yang menghalangi jalan mereka. Parpol yang bagus mampu memberikan instruksi yang baik sehingga pada konfoi tidak mengancam keselamatan orang lain dan tidak mengganggu kenyamanan orang lain berkendaraan. Sehingga ini menyciptakn rasa simpati masyarakat.

Apa yang disajikan oleh parpol pada saat kampanye terbuka?

Apa yang menjadi titik berat parpol pada saat kampanye terbuka atau acara apa yang lebih mayoritas disajikan oleh parpol. Banyak parpo merubah kegiatan kampanye nya menjadi kegiatan atau acara konser music dangdut. Sehingga apa yang menjadi tujuan utama dalam menyampaikan visi dan misi parpol tidak tersampaikan dengan baik. Yang terjadi hanya pengerahan massa dilapangan dan berjoget bersama-sama.

Apa visi dan misi parpol dalalm membagung negeri ini?

Masyarakat harus dapat menilai visi dan misi parpol semua yang ada. Sehingga masyarakat tidak lagi menjadi orang buta yang meraba sehingga pilihan kita tidak salah dan bukanlah sebuah uji coba. Karena setalah kita mencontreng parpol yang kita pilih maka nasib bangsa ini telah kita serahkan kepada parpol tersebut.

Apa bukti yang telah diberikan paropol?

Ini lah saatnya kita membuktikan semua yang telah disampaikan pada saat lima tahun yang lalu, apakah parpol yang dahulu kita pilih menepati janji-janjinya. Dan mari dinilai kinerja para wakil rakyat yang duduk di DPR, sudah sesuai dengan amanat yang kita berikan atau tidak. Jika anda merasa bahwa banyak negatifnya atau tidak sesuai apa yang anda harapkan, anda tidak perlu berpikir panjang lagi. Jangan pilih lagi parti itu. Pilih partai yang memiliki komitment kuat, partai yang bersih dari korupsi, skandal dan lain-lain. Pilih partai yang mampu menjalankan amanat rakyat dengan baik. Pilih partai yang telah membuktikan dan selalu terjun kemasyarakat kapan saja dan dimana saja pada saat dibutuhkan maupun tidak dibutuhkan bukan partai yang mendekat ke masyarakat pada saat kampanye saja.

Seperti apa yang telah disampaikan oleh departemen kesehatan bahwa pemanis buatan itu tidak baik bagi kesehatan. Jadi janganlah plih partai yang memberikan PEMANIS BUATAN. Apa itu pemanis buatan? Semua telah saya sampaikan diatas.

1 komentar:

cemmot mengatakan...

setuju buat say no for "pemanis buatan"....
tapi pada saat kita berpikir mengenai "masyarakat indonesia"....mungkin yang kita dapati saat ini adalah penyataan seperti ini...:
>"tuch di pojokan ada bagi duit..ntar tingal nyoblos no xx
>a:pilih calon yang ini aja...
b:calon yang ini???
a:ya...bapaknyakan juga pejabat,trus saudaranya juga dewan..
>y:ntar pilih yang mana???
x:mm...yang cakep tu lho..kan sering nongol di TV maen sinetron...

banyak masyarakat yang tidak smart atau mungkin kurang peduli dan memahami arti satu suara mereka..sehingga realitanya mereka lebih banyak memilih caleg-caleg yang menjadi caleg karena kebetulan orang tua atau saudaranya sudah menjadi anggota dewan, pejabat, pengurus partai atau tokoh berpengaruh di daerah atau nasional, tanpa pernah terlihat prestasi nyatanya di tengah masyakarat dan untuk kepentingan rakyat banyak.ataupun caleg-caleg oportunitis yang hanya mengandalkan wajah dan ketenaran...sehingga membuat ajang pemilu sama dengan ajang pemilihan model idola baru.
tapi yang saya pertanyakan selama ini....
"uji kelayakan persyaratan caleg..
karna belakangan ternyata seorang tukang ojek,dan pedagang tahu yang ternyata masih mempertanyakan "kira-kira mana yang lebih memiliki wewenang DPR atau MPR ya"?? apa orang-orang seperti ini masih dapat dipertanyakan eksisitensinya????