Rabu, 16 Juli 2014

Pencurian Kabel Navigasi Bandara Lombok Sudah Berulang Kali

MATARAM, KOMPAS.com - General Manager PT Angkasapura I Bandara Internasional Lombok (BIL) Pujiono menyatakan, aksi pencurian kabel navigasi bandara Jumat malam bukan merupakan sabotase (baca selengkapnya: Kabel Navigasi Bandara Internasional Lombok Dicuri).

"Belum ada mengarah pada unsur sabotase, ini murni masalah kebutuhan ekonomi," kata Pujiono.

Menurut Pujiono, pencurian kabel navigasi bukan pertama kali terjadi. Sebelumnya aksi pencurian kabel dan pengerusakan peralatan vital yang berada di area bandara sudah berkali-kali terjadi.

Selain menyasar kabel, beberapa peralatan vital lain seperti lampu pendaratan yang digunakan untuk memandu pesawat ikut dipecahkan. Ada sebanyak 15 lampu yang terletak di sisi barat bandara dipecahkan. Akibatnya bandara rugi ratusan juta.

"Ini kan sangat bahaya sekali, bisa membahayakan penumpang karena sistem navigasi tidak jalan," kata dia.

Sementara itu Pujiono membantah jika pencurian ini terjadi karena lemahnya sistem pengamanan bandara. Menurutnya standar keamanan bandara sudah layak dan dijaga oleh tenaga-tenaga provesional.

"Hanya saja untuk menjaga bandara seluas 551 hektare lahan bukanlah hal yang gampang," kata Pujiono.

Saat ini pihak bandara telah melaporkan kejadian ini ke pihak kepolisian. Beberapa barang bukti seperti foto dan rekaman sisi TV telah diserahkan kepada pihak yang berwajib.

Kabel alat bantu navigasi atau Deppler Very High Frekuensi Omni Direktional Range (DVOR) milik Bandara Internasional Lombok dicuri, Jumat (11/7/2014) malam pukul 23.00 Wita. Akibat pencurian ini, sistem navigasi pesawat dari dan menuju BIL sempat mati.sumber